Friday, May 15, 2015



BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang 

Keberadaan novel saat ini digunakan hanya dibaca, menghibur atau memotivasi diri sendiri agar bangkit kembali. Seperti novel Ketika Cinta Bertasbih, Laskar Pelangi, Perempuan Berkalung Sorban, dan Sang Pemimpi. Sudah banyak orang tertarik untuk membacanya dan tanpa sadar jarang sekali untuk  diidentifikasi isi sebuah novel.
Dari segi analisisnya novel Half Full Half Empty Setengah isi setengah kosong, merupakan kalimat yang patut menjadi bahan renungan guna melakukan terobosan dengan membuat perbadaan. Berbuat lebih baik adalah baik, namun membuat pebedaan inilah yang menjadi selling point setiap individu dalam organisasi maupun lingkungan masyarakat.
Setengah isi setengah kosong, tentu tidak disusun setengah-setengah karena di dalamnya terurai beragam kisah sarat makna. Ibarat sebuah gelas yang setengahnya berisi air, sebagian orang mungkin mengatakan gelas itu setengah kosong dan sebagian lagi melihat gelas tersebut masih setengah berisi. Dilihat dari ‘kebenaran’ berdasarkan fakta, kedua jawaban tersebut benar. Akan tetapi, di balik itu semua, yang menarik adalah cara pandangnya.
Berbagai cara pandang! Inilah yang akan tersaji dalam novel Half Full Half Empty ini. Tepatnya, bagaimana kita memandang sesuatu dengan cara yang berbeda.
 Oleh karena itu, penulis memilih novel Setengah Isi Setengah Kosong “Half Full Half Empty” karena terdapat banyak makna arti sebuah kehidupan dan tidak hanya itu kalimat-kalimat dalam novel pun banyak mengandung motifasi. Sehingga penulis memilih judul paper Bentuk motivasi dalam Novel Setengah Isi Setengah Kosong “Half  Full - Half  Empty”.


1.2  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dirumuskan-rumusan masalah sebagai berikut.
1)      Apa pengertian motivasi?
2)      Bagaimana wujud motivasi yang terkandung dalam novel Setengah Isi Setengah kosong “Half Full - Half Empty?
1.3  Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan paper ini adalah sebagai berikut.
1)      Untuk mengetahui wujud motivasi yang terkandung dalam novel Setengah Isi Setengah Kosong “Half Full - Half Empty”

















BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Motivasi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989: 130) motivasi di defisinikan sebagai dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan sesuatu tindakan dengan tujuan tertentu, usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. Dorongan untuk bertindak yang pada hakikatnya terselubung bagi yang bersangkutan, tetapi dapat ditelusuri melalui perilakunya.
Memotivasi : Memberikan motivasi menciptakan suasana yang subur untuk lahirnya motif.
Pemotivator : Orang atau sesuatu yang mrmotivasi.                                            
Termotivasi : Terdorong untuk melakukan sesuatu.
Memotivator : Orang yang menyebabkan timbulnya motivasi pada oarang lain untuk melaksanakan sesuatu.
Pengertian motivasi dan definisi pada dimensi subyektif, ada di dalam diri setiap individu, yang mendorong lahirnya aktivitas. Motivasi merupakan pendorong utama perilaku seseorang dalam suatu pekerjaan. Seorang pekerja menjadi rajin atau tidak rajin, kreatif atau tidak kreatif, dapat ditelusuri lewat motivasi yang ada di dalam dirinya. Perhatian serius pada masalah motivasi membuat pimpinan di suatu organisasi dalam memanfaatkan motivasi di dalam diri tiap pekerja untuk mencapai tujuan perusahaan.



2.2 Wujud Motivasi
            Sebelum dipaparkan data tentang kalimat-kalimat motivasi dalam novel Setengah Isi Setengah Kosong “Half Full – Half Empety”, terlebih dahulu dipaparkan sinopsis tersebut. Berikut sinopsisnya.
            Seorang staf muda bagian promosi produk pakaian dalam wanita diminta oleh pemimpinnya untuk melakukan survei pasar di lokasi suku pedalaman. Hal itu dilakukan untuk melihat kemungkinan ekspansi pasar di sana. Hari pertama di berada lokasi membuatnya prustasi karena melihat hampir semua wanita suku pedalaman ini tidak menggunakan pakaian, apalagi pakaian dalam. “Tidak mungkin melakukan ekspansi ke tempat ini!” katanya mantap, lalu ia pun pulang ke kantor pusatnya.
Si pimpinan tidak percaya dan mengirim staf muda lainnya untuk mencari pendapat kedua. Begitu tiba di lokasi, si staf muda yang kedua ini langsung terpengaruh menyaksikan ada banyak wanita suku pedalaman yang tidak menggunakan pakaian dalam. “Ini kesempatan emas, justru melalui ekspansi pasar membuat mereka semakin beradap!” sergahnya penuh dengan optimisme. Ia pun segera menghubungi kantor pusatnya, menginformasikan bahwa ada ladang baru yang harus digarap.
Dua orang yang berbada, namun dari latar belakang perusahaan yang sama dan melihat situasi yang sama, namun memiliki cara pandang yang berbeda. Satu optimis dan yang lainnya pesimis. Perubahan situasi pasar dan lingkungan bisnis membuat setiap individu meresponi dengan cara yang berbeda pula.
Mutasi yang mendadak dari kantor pusat ke daerah, terkadang memunculkan pikiran bahwa ini adalah akhir dari segala-galanya. Pengalihan tugas ke tempat atau unit kerja tertentu, terkadang membuat kita mengklaim diri sedang dibuang. Bahkan, ketika memasuki usia pensiun, sering direspon sebagai malapetaka yang besar, karena ada bagian dari dirinya yang telah hilang sama sekali. Pergumulan hidup apa pun yang dialami manusia (maupun perusahaan) acapkali dimaknakan sebagai sisi gelap dari perjalanan karir dan kehidupan seseorang. Padahal pepatah bijak menyebutkan, “bukan peristiwanya yang penting, melainkan bagaimana cara kita merespon peristiwa yang terjadi tersebut yang akan menentukan kualitas diri kita.”
Satu ilustrasi dalam pelatihan motivasi yang lazim sering dilakukan adalah dengan mengambil sebuah gelas yang setengahnya berisi air. Setiap orang diminta untuk mengatakan apa yang dilihatnya. Sebagian mengatakan gelas itu setengah kosong dan sebagian lagi melihat gelas tersebut setengah masih berisi. Dilihat dari ‘kebenaran’ berdasarkan fakta, kedua jawaban tersebut benar. Dibalik itu semua, yang menarik adalah cara pandangannya. Coba kita perhatikan dengan seksama, mereka yang mengatakan gelas tersebut setengah kosong mengilustrasikan bahwa cara pandang yang pesimis, sedangkan yang melihat gelas tersebut setengah masih ada isinya, bahkan dengan semangat mengatakan, “masih ada setengah lagi, pak!” mengilustrasikan cara pandang yang positif (optimis).
Ilustrasi ini dapat kita rasakan sebagai contoh ketika jam kerja sudah menuujukan 15.45 WIB, dan kita diminta untuk melakukan pekerjaan tertentu. Sebagian orang dapat saja mengatakan, “Ah, tanggunglah, besok saja. Sebentar lagi juga peluang!”
Sebagian lagi justru mengatakan yang sebaliknya, “Mari saya kerjakan, mumpung masih ada waktu 15 menit lagi. Besok kita punya pekerjaan lain!”
Waktunya sama, namun cara kita memandang untuk bersikap terhadap waktu yang sisa 15 menit tersebut tentu berbeda-beda.
Di lain waktu, dari sisi bisnis, tentu setiap orang pun dapat melihat dengan cara pandang yang berbeda terhadap situasi yang melanda perusahaan. Perkembangan perusahaan bisa bertahan (survive) dan bertumbuh (growth) atau tidak, juga bergantung bagaimana karyawan memandangnya.
Dalam kehidupan hubungan antar pegawai pun demikian. Cara kita memandang orang lain akan sangat mempengaruhi bagaimana hubungan kita dengan orang tersebut selanjutnya. Ada saja orang yang berkutat pada sisi negatif orang lain dibandingkan potensi-potensi yang masih dimilikinya. Masih ada juga segelintir orang yang lebih suka menceritakan “gelas kosong” orang lain daripada “gelas isi” dirinya. Para ahli mengatakan bahwa cara pandang ini sangat besar di pengaruhi oleh apa yang masuk melalui pikiran. Baik itu melalui media bacaan, tontonan, maupun hasil perbincangan dengan orang lain, juga sistem pola asuh di rumah. Menariknya lagi, cara pandang ini tidak ada hubungannya dengan gelar yang disandang, pangkat, jabatan serta kekayaan seseorang. Semua hal ini semata-mata tergantung daripada kualitas mental seseorang.
Bagaimana “gelas” keluarga kita saat ini, bagaimana “gelas” perjalanan karier kita selama menatapi jalan-jalan menuju ke kantor, bagaimana pula “gelas” perusahaan dalam perkembangan terakhirnya. Semua tentu tidak ada yang penuh, dan pasti ada bagian-bagian yang kosong. Satu langkah yang penting untuk melaluinya dengan efektif adalah dengan memaknainya pada sisi yang masih terisi. Melalui pemaknaan yang demikianlah kita akan mampu berbuat kreatif dan berbuat banyak bagi perusahaan, keluarga, dan diri sendiri.
John Wesley pernah bertutur, “Lakukan yang terbaik yang bisa Anda lakukan, dengan segenap kemampuan, dengan cara apapun, di mana pun, kapan pun, kepada siapa pun, sampai Anda sudah tidak mampu lagi melakukannya.”
Novel yang berjudul Setengah Isi Setengah Kosong “Half Full – Half Empty” ditulis oleh Parlindungan Marpaung, Drs., Psi., MT., MA. Pria kelahiran Jambi, 13 November 1968, ini adalah seorang psikolog di bidang industri dan organisasi, dan telah menyelesaikan Pogram Megisternya di bidang Teknik Manajemen Industri (MT) dan Pelayanan Perkotaan (MA) di Bandung. Penulis juga adalah seorang Certified Trainer John C. Maxwell. Sejak mahasiswa, penulis sangat concem menggeluti bidang pelatihan dan pengembangan. Bahkan, pakar psikolog Prof. Dr. John Nimpoeno menyatakan dalam salah satu analisisnya, penulis memiliki talent dan impact yang luar biasa dalam memberi pelatihan.
Wujud Motivasiyang terkandung dalam novel Setengah Isi Setengah Kosong “Half Full – Half Empty”
Berikut ini wujud motivasi yang terkandung dalam novel Setengah Isi Setengah Kosong “Half Full – Half Empty”.
“Keindahan hidup dapat kita rasakan manakala kita lebih banyak memberi daripada sekadar menerima.” (Half Full-Half Empty, 2006: 41)
·         Pesan motivasi yang terkandung dalam novel tersebut yaitu alangkah indahnya memberi daripada lebih banyak untuk meminta dalam kehidupan ini.
“Tulus adalah kata yang abadi dalam membina hubungan antar manusia.” (Half Full-Half Empty, 2006: 75)
·         Pesan motivasi yang terkandung dalam novel tersebut yaitu apabila kita menjalani kehidupan dengan ketulusan hidup akan tenang dan selalu dapat menerima apa adanya.
“Banyak orang yang gagal adalah orang yang tidak menyadari betapa  dekatnya mereka dengan kesuksesan saat mereka menyerah.” (Half Full-Half Empty, 2006: 85)
·         Pesan motivasi yang terkandung dalam novel tersebut yaitu janganlah mudah menyerah apabila menemui kegagalan karena kegagalan adalah awal dari sebuah kesuksesan. 
“kalau anda ingin menempuh jarak jauh dan cepat, ringankanlah beban Anda. Tinggalkan segala iri, kecemburuan, ketidakrelaan mengampuni, sikap mementingkan diri sendiri, dan ketakutan!” (Half Full-Half Empty, 2006: 92)
·         Pesan motivasi yang terkandung dalam novel tersebut yaitu jika Anda ingin mejalani hidup ini dengan kemudahan lakukan dengan ikhlas dan hilangkan segala iri dalam hati.
“Tidak ada masalah yang terlalu besar untuk dihadapi, tidak ada langkah yang terlalu panjang untuk dijalani, dan tidak ada orang yang terlalu sulit untuk dihadapi ketika kita mampu menyikapi setiap peristiwa yang terjadi dengan hati yang jernih dan kepala dingin.” (Half Full-Half Empty, 2006: 112)
·         Pesan motivasi yang terkandung dalam novel tersebut yaitu apabila kita akan menyikapi masalah usahakanlah menyikapi dengan hati jernih dan kepala dingin agar masalah selesai dengan baik.
“Saat orang lain diam, kita mulai berjalan. Saat orang lain jalan, kita mulai berlari. Saat orang berlari, kita sudah sampai. Saat orang lain sampai, kita istirahat. Saat orang istirahat, kita sudah mulai jalan lagi. One Step Ahead.” (Half Full-Half Empty, 2006: 122)
·         Pesan motivasi yang terkandung dalam novel tersebut yaitu gunakanlah waktumu sebaik-baiknya karena “time is many” begitu berharganya waktu itu dan waktu tak dapat kembali ke masa lalu jika kau ada penyesalan.
“Kita tidak dapat melihat masa depan sebagai kelanjutan masa lalu...karena masa depan akan sangat berbeda dengan masa lalu. Kita harus meninggalkan cara kerja lama supaya kita sukses di masa depan.” (Half Full-Half Empty, 2006: ix)
·         Pesan motivasi yang terkandung dalam novel tersebut yaitu jangan pernah melihat di kegagalan masa lalu karna dengan itu kamu tidak akan bangkit kembali untuk mempersiapkan ke masa depan. 
“Different isn’t always better, but the best is always different. (Berbeda tidak selalu lebih baik, tetapi yang terbaik itu sudah pasti berbeda).” (Half Full-Half Empty, 2006: ix)
·         Pesan motivasi yang terkandung dalam novel tersebut yaitu berusahalah untuk menjadi yang lebih baik.
“Berbuat baik kepada orang yang telah berbuat baik kepada kita adalah hal biasa dan normatif. Namun, berbuat baik dan memberi kepada orang yang  justru berbuat  jahat kepada kita adalah hal yang luar biasa.” (Half Full-Half Empty, 2006: 83)
·         Pesan motivasi yang terkandung dalam novel tersebut yaitu hanya orang-orang yang memiliki tingkat pemahaman spiritualitas yang tinggilah yang dapat melakukan tersebut. Sukses kita dalam menjalani kehidupan ini bukan dari apa yang sedang dan akan kita raih, melainkan dari seberapa banyak yang sudah kita berikan untuk sesama. 
“Kehidupan manusia adalah kehidupan yang ‘jatuh bangun’. Sang Pencipta tidak pernah menjanjikan langit yang selalu biru, namun satu hal yang pasti, setelah hujan reda selalu tampak pelangi.” (Half Full-Half Empty, 2006: 109)
·         Pesan motivasi yang terkandung dalam novel tersebut yaitu menang terkadang hidup itu pasang dan surut, susah dan bahagia, sulit dan mudah. Roda kehidupan itu berputar. Jadi apapun cobaan yang ada jalani saja dengan senyuman.
“Kemenangan kita yang paling besar bukanlah karena kita tidak pernah jatuh, melainkan karena kita Bangkit setiap kali jatuh.” (Half Full-Half Empty, 2006: 17)
·         Pesan motivasi yang terkandung dalam novel tersebut yaitu orang yang sukses adalah seseorang yang tak pernah menyerah ketika dia gagal tetapi, dia selalu berusaha.









BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Lebih lanjut dikatakan bahwa motivasi yang ada pada diri seseorang akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan untuk mencapai sasaran kepuasan.
           Motivasi merupakan pemberian atau penimbulan motif, sehingga pengertian motivasi kerja adalah semangat atau dorongan kerja. Kesediaan seseorang untuk bekerja disebabkan karena adanya dorongan atau motif berupakebutuhan yang timbul dalam diri seseorang yang harus dipenuhi dengan bekerja.
           Pendapat yang lain, motivasi adalah keinginan yang terdapat pada diri seorang individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan. Pendapat yang lain lagi, motivasi merupakan keadaan kejiwaan dan sikap mental manusia yang memberikan energi, mendorong kegiatan atau moves dan mengarahkan atau menyalurkan perilaku ke arah mencapai kebutuhan yang memberi kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan. Motivasi sebagai proses dimana perilaku diberikan energi dan diarahkan.
          Motivasi as the set of processes that arause, direct, and maintain human behavior toward attaining a goal, bahwa motivasi merupakan serangkaian proses yang terdiri dari tiga bagian yang tidak bisa dipisah-pisahkan satu dengan yang lain. Bagian pertama adalah sesuatu yang menggerakkan atau mendorong (arouse) seseorang untuk melakukan sesuatu.            Dorongan biasanya adalah suatu kebutuhan. Kebutuhan mendorong seseorang untuk berusaha memenuhi kebutuhan. Bagian kedua dari proses motivasi adalah arah (direction). Ada bermacam-macam jalan yang dapat digunakan untuk memenuhi suatu kebutuhan dan dari bermacam alternatif tersebut seseorang harus memutuskan jalan yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Bagian terakhir dari motivasi adalah memelihara (maintanence). Jalan yang telah dipilih harus tetap dijaga sampai kebutuhan tercapai.
          Definisi lain mengenai motivasi adalah akibat dari interaksi individu dan situasi. Dalam wacana organisasi, motivasi dapat dikatakan sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi ke arah tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya untuk memenuhi sesuatu kebutuhan individual.
Motivasi mempunyai tiga elemen yang berkaitan dan berhubungan antara satu dengan lainnya. Ketiga elemen itu adalah needs, drives, dan incentives. Needs menimbulkan ketidakseimbangan secara fisiologis atau psikologis.
Ketidakseimbangan akibat adanya kebutuhan menjadi pendorong (drives) untuk memenuhi kebutuhan sehingga akan menimbulkan keseimbangan baru. Keseimbangan baru akan muncul apabila kebutuhan terpenuhi. Kebutuhan terpenuhi oleh incentives dan pada akhirnya akan mengurangi needs dan drives.

3.2 Saran
            Motivasi adalah elemen terpenting dalam kehidupan untuk mendorong keinginan indifidu guna mencapai suatu tujuan. Motivasi sangat penting perannya untuk kehidupan agar menjalani hidup dapat selalu semangat karena dapat dorongan dari beberapa seseorang yang di mana seseorang itu dapat memberi kata-kata motivasi bagi orang yang putus asa setelah jatuh dari usahanya.






DAFTAR PUSTAKA
Marpaung, Parlindungan. 2006. Setengah Isi Setengah Kosong: MQS Publishing.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1989. Kamus Besar   Bahasa Indonesia. Jakarta.





WUJUD MOTIVASI DALAM NOVEL
SETENGAH ISI SETENGAH KOSONG  “HALF FULL HALF EMPTY”
KARYA PARLINDUNGAN MARPAUNG




PAPER




OLEH
FARIDA AIDINA FITRANI
NIS 239317







Logo.jpg






KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
MAN TAMBAKBERAS JOMBANG
PROGRAM BAHASA
FEBRUARI 2015
Halaman Persetujuan



Paper  oleh Farida Aidina Fitrani ini
telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.

















Jombang,10 Februari 2015
Pembimbing
           




Arfin Suwarno, S. Pd
NIP









Halaman Pengesahan

 


Paper oleh Farida Aidina Fitrani ini
telah diuji di depan penguji
pada tanggal 16 Februari 2015





















Penguji                                               






Maya Pertiwiningrum, S. Pd
NIP 196905282009012001


Mengesahkan
Kepala MAN Tambak beras Jombang





Drs. H. Ah. Sutari, M. Pd
NIP 195703271984031002





                                                                                                                                   






Motto
v   Jangan menyerah sebelum mencoba
v   Segala sesuatu harus di iringi dengan kesabaran dan ketekunan
v   Gagal itu hal yang biasa,berusaha itu luar biasa
v   Better much action than much said
v   من جد وجدا








PERSEMBAHAN

Untaian kata persembahan hanya teruntuk :

·         Allah SWT,terimakasih untuk segala kesempatan dan inspirasi serta karunia dan fadlol yang Engkau berikan tanpa adanya itu,semua ini hanya mimpi saja.
·         Bapak dan ibu tercinta yang selalu ada memberikan segala yang ku butuhkan,semangat, dan nasehat.
·         Kepala MAN Tambakberas Jombang yang senantiasa mendo’akan kami,agar menjadi sukses dan membuat bangsa ini bangga atas apa yang kami peroleh.
·         Bapak wali kelas serta bapak pembimbing yang tak henti   membimbing,memberi petunjuk,serta saran kepada kami.
·         Semua guru yang telah mendidik kami dan mengajarkan berbagai ilmu kepada kami tanpa mengenal lelah.
·         Teman-teman senasib seperjuangan.
·         Sahabat-sahabat yang selalu menemani.
·         Teman hati yang tak henti memberikan dukungan.





KATA PENGANTAR
Selaksana pujian kepada Allah SWT  atas limpahan rahmat,hidayah serta anugerah yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan paper ini. Paper yang berjudul Wujud Motivasi dalam Novel Setengah Isi Setengah Kosong “Half Full - Half Empty” karya Parlindungan Marpaung sebagai salah satu persyaratan untuk mengikuti Ujian kenaikan kelas (UKK).
Paper  yang bejudul Wujud Motivasi dalam Novel Setengah Isi Setengah Kosong “Half  Full - Half  Empty”  Karya Parlindungan Marpaung menganalisis motifasi dalam novel Setengah Isi Setengah Kosong.
            Dalam penyusunan paper ini penulis telah mendapatkan bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada berikut ini.
1.      Drs. H.Ah.Sutari,M.Pd, selaku kepala Madrasah Aliyah Negeri Tambakberas Jombang
2.      Arfin Suwarno, S.Pd selaku pembimbing penulisan paper
3.      Teman-teman kelas XI Bahasa 3 MAN Tambakberas yang telah bersama-sama belajar dan berjuang dalam menuntut ilmu di MAN Tambakberas.
4.      Kedua orangtua yang sangat menyanyangi
        Tiada  gading  yang  tak retak. Demikian pula pada paper ini. Oleh karena itu, kritik dan saran  yang membangun penulis harapan dari pembaca paper ini.
                                                                                   


Jombang,16 Februari 2015


Penulis


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ................................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................. v
KATA PENGANTAR ............................................................................................... vi
DAFTAR ISI ............................................................................................................   vii

BAB 1 PENDAHULUAN
         1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
          1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
          1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
          2.1 Pengertian Motivasi ..................................................................................... 3
          2.2 Wujud Motivasi ........................................................................................... 4

BAB III PENUTUP
          3.1 Simpulan .................................................................................................... 10
          3.2 Saran .......................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 12